Be Your Smile everyday!!!

Be Your Smile everyday!!!

Selasa, 13 Maret 2012



KESETIAAN BUAH APEL

Dahulu ada sebatang pohon apel yang amat besar, seorang anak laki – laki, setiap hari begitu gemar bermain – main disekitar pohon apel itu. Dia panjat, dia petik buahnya, dan makan sepuas hatinya. Terkadang di beristirahat sampai terlelap dibawah pohon itu. Anak laki- laki itu sangat menyanyangi tempat perminannya. Pohon apel pun juga menyukai anak tersebut.
Waktu terus bejalan. Anak laki – laki itu menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan waktunya untuk bermain disekitar pohon apel tersebut. Suatu hari, dia datang ke pohon apel tersebutdengan wajah sedih. “Marilah main – main disekitarku “, ajak pohon apel tersebut. “Aku bukan anak – anak lagi, aku tak mau bermain denganmu, aku hanya butuh uang untuk membeli permainan”, jawab remaja itu.
 “Petiklah buah apel yang ada padaku, untuk kau jual dan kau buat untuk membeli permainan”, jawab pohon apel itu.
 
  

Remaja itu dengan gembira memetik semua apel dipohon itu, dan dia langsung pergi setelah mendapat apel itu.
Pohon apel pun sedih karena anak itu tak pernah kembali setelah itu.
Waktu berlalu, suatu hari remaja itu datang kembali, dia semakin terlihat dewasa, pohon apel pun senang.
“Marilah main – main disekitarku”, ajak pohon apel itu. “Aku tidak punya waktu untuk bermain, aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membuat rumah, maukah kau menolongku”, tanya anak itu.
“Maafkan aku, aku tidak punya rumah tapi kau boleh memotong dahan – dahanku yang besar ini untuk kau buat rumah”, jawab pohon apel. Lalu remaja itu langsung memotong  semua dahan pohon apel itu, dan ia lagsung pergi dengan gembiranya tapi pohon apel sedih karena anak laki – laki itu tak pernah kembali.
Suatu hari udara cukup panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu, dia sebenarnya adalah anak laki- laki yang pernah bermain dengan pohon apel. “Marilah main – main disekitarku”, ajak pohon apel itu.


“Maafkan aku, aku bukan anak laki – laki yang suka bermain – main, aku sdah dewasa, aku bercita – cita untuk berlayar. Namun aku tak mempunyai kapal. Maukah kau menolongku”, tanya anak itu.
“Aku tidak mempunyai kapal tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk kau jadikan kapal dan kau dapat pergi berlayar dengan gembira”, kata pohon apel. Lelaki itu merasa amat sangat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Lalu laki – laki itu pergi dan tak lama kembali.
Suatu hari, seorang lelaki tua datang menuju pohon apel itu, dia anak yang pernah main – main diekitar pohon apel itu. “Maafkan aku, aku tak punya apa – apa lagi yang ku bisa berikan kepadamu, semuanya sudah kau ambil, tinggal ada tanggul dengan akar yang hampir mati”. Kata pohon apel dengan nada pilu.
“Aku tak mau apa – apa. Aku sudah tua,aku hanya ingin beristirahat”, jawab lelaki itu. Jika begitu beristirahatlah diperduku ini, lalu lelaki tua itu duduk dan beristirahat diperdu pohon apel tersebut. Mereka berdua menangis bergembira.

 Sebenarnya yang dimaksud cerita ini adalah kedua orang tua kita, Ketika kita masih anak – anak kita suka bermain dengan mereka. Saat meningkat remaja kita membutuhkan bantuan kedua orang tua untuk meraih cita – cita. Lalu kita meninggalkan mereka , dan hanya kembali untuk meminta bantuannya apabila di dalam kesusahan. Namun begitu, kedua orang tua kitatetap menolong dan melakukan apa saja asalakn kita bahagia. Jadi, hormatilah kedua orang tua kita, sayangilah mereka dan bahagiakanlah mereka. Jangan hanya datang saat kita membutuhkan saja.

@ Selesai @
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar