Be Your Smile everyday!!!

Be Your Smile everyday!!!

Minggu, 11 Maret 2012

Asuhan Persalinan Normal


TINJAUAN PUSTAKA
PERSALINAN

I.         PENGERTIAN
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu.

II.      GEJALA DAN TANDA
Persalinan (inpartu) di mulai pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap, ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan pembukaan pada serviks.
Tanda dan gejala inpartu serviks :
-       Penipisan dan pembukaan serviks.
-       Kontraksi uterus menyebabkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 x dalam 10 menit).
-       Keluarnya lendir bercampur darah (show) melalui vagina.

III.    FASE-FASE DALAM KALA I PERSALINAN
Persalinan Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembuatan serviks hingga tercapai pembukaan lengkap (10 cm), persalinan kala I dibagi dalam 2 fase yaitu :
1)      Fase laten
-       Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
-       Pembukaan serviks kurang dari 4 cm.
-       Biasanya berlangsung dibawah 8 jam
2)      Fase Aktif
-       Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi 3 x atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik / lebih).
-       Serum membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).
-       Terjadi penurunan bagian bawah janin.


IV.   PENATALAKSANAAN
Kala I
1.  -    Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan.
-       Berikan dukungan dan yakinkan dirinya.
-       Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinannya.
-       Dengarkan keluhannya dan cobala untuk lebih sensitif terhadap persaannya.
2.      Jika ibu tersebut tampak kesakitan, dukungan / asuhan yang dapat diberikan.
-       Lakukan perubahan posisi
-       Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan tidur miring kekiri.
-       Sarankan ibu untuk berjalan.
-       Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat dan menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.
-       Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai dengan kesanggupannya.
-       Ajarkan kepadanya tehnik bernafas, ibu diminta untuk menarik nafas panjang, menahan nafasnya sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniupkan udara keluar sewaktu kontraksi.
3.      Penolong tetap menjaga hak privacy ibu dalam persalinan, antara lain menggunakan penutup / tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengatahuan dan seizin ibu.
4.      Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
5.      Memperbolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya serta BAB atau BAK.
6.      Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara :
-       Gunakan AC atau kipas angin dalam kamar.
-       Menggunakan kipas biasa
-       Menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya.
7.      Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dihidrasi, berikan cukup minum.
8.      Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
(Maternal – Neonatal N – 8 )


Kala II
1.      Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan :
-       Mendampingi ibu agar merasa nyaman.
-       Menawarkan minum, mengipasi dan memijat ibu.
2.      Menjaga kebersihan diri :
-       Ibu tetap di jaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
-       Jika ada darah, lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
3.      Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan ibu
4.      Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu dengan cara :
-       Menjaga privacy ibu
-       Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
-       Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu.
5.      Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan dan dipilih posisi berikut:
-       Jongkok
-       Menungging
-       Tidur miring
-       Setengah duduk
Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan berkurangnya trauma vagina dan perineum serta infeksi.
6.      Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering mungkin.
7.      Memberikan cukup minum dan memberi tenaga dan mencegah dehidrasi.
(Maternal – Neonatal : N – 1 5)

Kala III
1.         Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta.
-       Oksitosin dapat diberikan 2 menit setelah kelahiran bayi.
-       Jika oksitosin tidak tersedia rangsang putting susu ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg IM.
2.         Lakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT dengan cara :
-       Satu tangan diletakkan pada corpus uteri tepat diatas symphisis pubis, selama kontraksi tangan mendorong corpus uteri degan gerakan dorsokranial kearah belakang dan kearah kepala ibu.
-       Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm di depan vulva.
-       Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat (2-3 nmenit).
-       Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus menerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
3.         PTT dilakukan hanya selama uterus berkontraksi.
4.         Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan / klem pada tali pusat mendekati plasenta, keluarkan plasenta dengan gerakan ke bawah dank e atas sesuai jalan lahir.
5.         Segera setelah plasenta dan selaputnya di keluarkan, masase fundur agar menimbulkan kontraksi, jika uterus tidak berkontraksi kuat selama 10 – 15 detik, atau jika perdarahan hebat terjadi segera lakukan kompresi bimanual dalam, jika atonia uteri tidak teratasi dalam waktu 1- 2 menit, ikuti protokol untuk perdarahan pasca persalinan.
6.         Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit dan pemberian oksitosin dosis pertama.
7.         Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 menit :
-       Periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi jika kandung kemih mosono.
-       Periksa adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
-       Berikan oksitosin 10 unit IM dosis ketiga dalam jarak 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.
-       Siapkan rujukan jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
8.         Periksa wanita tersebut secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episiotomi.
(Maternal – Neonatal, N – 19, N – 20)

Kala IV
1.      Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20 – 30 menit selama jam kedua, jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras, apabila uterus berkontraksi, otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan, hal ini dapat mengurangi kehilangan darah dan mencegah perdarahan pasca persalinan.
2.      Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
3.      Anjurkan ibu minum demi mencegah dehidrasi, tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukai.
4.      Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.
5.      Biarkan ibu beristirahat setelah bekerja keras melahirkan bayinya, bantu ibu dengan posisi yang nyaman.
6.      Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi sebagai permulaan dengan menyusui bayinya.
7.      Bayi sangat siap segera setelah kelahiran. Hal ini sangat tepat untuk memulai memberikan ASI, menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
8.      Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah dan pusing setelah persalinan, pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam pasca persalinan.
9.      Ajari ibu atau anggota keluarga tentang :
-       Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
-       Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
(Maternal – Neonatal : N – 21)




DAFTAR PUSTAKA
1.          Maternal Neonatal. Yayasan Bina Pusataka. Sarwono Prawirohardjo. 2002. Jakarta.












ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. ”L” PERSALINAN MULTIPARA
DI PUSKESMAS SUGIHWARAS -  BOJONEGORO

   I.    PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 24-12-2011                                                         Jam : 02.00 WIB
A.    Data Subyektif
1.      Biodata
Nama Istri 
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Ny. “L”
: 29 Tahun
: Islam
: Jawa / Indonesia
: SD
: IRT
: -
: Ds. Balongrejo Rt.10/07 Sugihwaras

Nama Suami
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Tn. “M”
: 35 Tahun
: Islam
: Jawa / Indonesia
: SD
: Tani  
: -
: Ds. Balongrejo Rt.10/07 Sugihwaras
 

2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak keempat dengan usia kehamilan 9 bulan mengeluh kenceng-kenceng sejak tanggal 23-12-2011 jam 21.00 WIB,  mengeluarkan lendir bersemu darah.

3.      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, bawaan, menular, dan tidak pernah operasi.

4.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis, bawaan, menular, dan riwayat keturunan kembar.
5.      Riwayat Haid
Menarche                            :  12  Tahun
Siklus/lama                         :  teratur, 28 – 30 hari/7 hari
Disminorche                       :  -
Flour Albus                        :  Ya, 2 hari sebelum haid, jernih, kental, tidak gatal, bau khas.
Disfungsi Blooding            :  -
HPHT                                 :  17-03-2011
TTP                                     : 24-12-2011

6.      Riwayat Pernikahan
Nikah                                           :   1 x
Usia pertama menikah                 :   17 tahun
Lama nikah                                  :   12 tahun

7.      Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
No.
Umur Kehamilan
Cara Partus
Penolong
Tempat
Keadaan Bayi
BBL
JK
Uri
Nifas
Umur Sekarang
1.
9 bulan
Spt B
Dukun
Rumah
Hidup
3.100 gr
Lkp
Normal
10 Tahun
2.
Hamil ini
-
-
-
-
-
-
-
-


8.      Riwayat Kehamilan Sekarang
Trisemester I          :   Ibu mengatakan terlambat haid 2 bulan, PP test + , periksa ke bidan 1 x , mengeluh mual pusing mendapat Fe, kalk.
Trisemester II        :   Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan, periksa 1 x ke bidan mendapat Fe, B complex, TT1.
Trisemester III       :   Ibu periksa 2 x , mengeluh sering kencing, mendapat Fe dan B complex, serta penyuluhan tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu merasakan kenceng-kenceng sejak tanggal 23-12-2011 jam 21.00 WIB, di bawa ke Puskesmas pada tanggal 24-12-2011 jam 08.00 WIB, mengeluarkan lendir bersemu darah.

9.      Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah ikut KB pil selama 9 tahun.

10.  Pola Kebiasaan Sehari – hari
Pola
Selama Hamil
Selama 6 jam PP
Nutrisi


Eliminasi



Istirahat

Kebersihan


Aktivitas

Seksual
Kebiasaan

Rekreasi
Makan 3x / hari, porsi 1 piring, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan minum : 4 – 6 gls / hari
BAB : 1 x  / hari, padat, bau khas, warna kuning kecoklatan
BAK : 6 – 8 / hari, bau khas, warna kuning jernih.
Tidur siang : ½ jam – 1 jam / hr
Tidur malam : 6-8 jam / hari
Mandi, gosok gigi, ganti CD ganti baju 2 x / hari, keramas            2 x  / minggu.
Melakukan pekerjaan rumah tangga
1 x / minggu
Tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak kecanduan obat.
Nonton TV, jalan-jalan
Makan 3 sendok makan, terdiri dari nasi, sayur, minum ½ botol Aqua.
BAB : saat meneran

BAK : -

Tidur siang : -
Tidur malam : -
-


Hanya berbaring di tempat tidur.

-
Tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak kecanduan obat.
-


11.  Keadaan Psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya ini, ibu berharap semoga persalinannya berjalan lancar, suami dan keluarga juga senang karena ibu akan segara melahirkan.
12.  Latar Belakang
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada pantangan makanan apapun dan di daerahnya terdapat tradisi selamatan brokohan setelah bayi lahir.

13.  Data Spiritual
Ibu tidak melaksanakan sholat 5 waktu, ibu hanya berdo’a semoga persalinannya lancar.


B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
-    Keadaan Umum       :    Baik
-    Kesadaran                :    Composmentis
-    BB / TB                    :    62 Kg / 158 cm 
-    Lila                           :    26 cm
Tanda – tanda vital
-    Tekanan darah          :    120 / 80 mmHg
-    Suhu tubuh               :    362 0 C
-    Denyut nadi             :    84 x / menit
-    Respirasi                   :    24 x / menit

2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
Rambut          :    bersih, warna hitam, tidak rontok, tidak berketombe.
Muka              :    tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasme gravidarum.
Mata               :    simetris, congjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus.
Telinga           :    bersih, tidak ada serum, pendengaran baik.
Hidung           :    bersih, tidak ada polip. 
Mulut             :    bibir tidak sianosis, lidah bersih, tidak stomatitis dan caries dentist.
Leher              :    tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada              :    simetris, hiperpigmentasi areola dan mamae, putting susu menonjol. 
Perut               :    terdapat linea nigra, terdapat strie gravidarum, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia        :    tidak oedem, tidak ada varises, terdapat pengeluaran lendir. 
Anus               :    tidak haemoroid
Ekstremitas    :    tidak oedem, tidak varises

b.       Palpasi
Leher              :    tidak ada pembesaran kelenjar reroid
Dada              :    tidak teraba massa, colostrum sudah keluar
Perut               :    Leopold I     : TFU 3 jari bawah px (35 cm) teraba bulat, lunak kurang melenting (bokong).
Leopold II    : sebelak kiri linea nigra teraba ekstrimitas, sebalah kanan linea nigra teraba keras, panjang, SPT papan (punggung)
Leopold III : Bagian terbawah teraba keras, bulat, tidak melenting.
Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP U  (3/5)
Ekstrimitas                   :   tidak oedem
His                               :   4x10’ 40”

c.       Auskultasi
DJJ (+) 142 x/menit terdengar jelas sebelah kanan linea nigra, 3 jari bawah pusat.

d.      Perkusi
Reflek patella ka / ki : tidak di kaji

e.       Pemeriksaan panggul luar
Tidak di kaji

f.       Pemeriksaan dalam :
No
Tanggal / jam
24-12-2011, 02.00 WIB
1.
Indikasi
Inpartu
2.
Bidan
Ny. Sunarti, Amd Keb
3.
Serviks
Lunak
4.
Pembukaan
8 cm
5.
Effacement
75%
6.
Ketuban
( + )
7.
Bagian terbawah
Kepala
8.
Turunnya
H II
9.
Posisi
UUK
10.
Caput
+
11.
Promontorium
-
12.
Sacrum
-
13.
Spina ischiadika
-
14.
Arkus pubis
-
15.
Vagina
-
16.
Sarung tangan
Lendir darah

g.      Pemeriksaan laboratotrium
Hb  :  11 gr %

Kesimpulan
1.   Ibu inpartu kala I fase aktif
2.   GIIP1A0
3.   Usia kehamilan 38 – 40 minggu
4.   Intra uterin
5.   Janin tunggal
6.   Letak kepala, puka
7.   Janin hidup
8.   Keadaan jalan lahir normal
9.   Keadaan umum baik.

II.                IDENTIFIKASI MASALAH
            Dx             : Ibu GIIP1A0 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase aktif.
Ds             : ibu mengatakan hamil kedua usia kehamilan 9 bulan
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng tanggal 30-07-2010 dan  mengeluarkan lendir darah tanggal 31-07-2010.
HPHT :18-10-2009.TFU 2jari di bawah px (32), letak kepala, janin hidup, DJJ (+)144x/menit, puka, kepala sudah masuk PAP             (3/5)
                        Pemeriksaan dalam : VT : 8-9 cm                   His       : 3x10’- 45”
                                                     Effacement : 75%              ketuban : (+)
                                                     Bidang Hodge : H II

III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV.             KONTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.                INTERVENSI
Dx : Ibu GIIP1A0 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase aktif.  
1.      Lakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik 
Rasional : Ibu lebih kooperatif
2.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : menambah pengetahuan ibu
3.      Observasi CHPBK
Rasional : memantau kemajuan persalinan
4.      Observasi tanda-tanda vital
Rasional : mendeteksi adanya kelainan
5.      Pantau kemajuan persalinan dengan partograf
Rasional : mendeteksi dari kemungkinan terjadinya partus lama.
6.      Anjurkan pada ibu untuk miring kiri dan ke kanan
Rasional : agar bagian terbawah janin cepat turun
7.      Anjurkan pada ibu untuk meneran jika ada tanda- tanda gejala kala II
Rasional : untuk mempercepat proses kelahiran bayi.

VI.         IMPELEMENTASI
Dx : Ibu GIIP1A0 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase aktif.
1.      Melakukan pendekatan dengan ibu yaitu dengan menyapa ibu dengan ramah dan sopan, dan berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi.
2.      Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu akan segera melahirkan.
3.      Mengobservasi CHPBK yaitu melakukan observasi DJJ setiap 30 menit, serta penurunan kepala janin setiap 4 jam dan lingkaran bandle setiap 30 menit dan ketuban.
4.      Mengobservasi tanda-tanda vital untuk mendeteksi adanya kelainan meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan.
5.      Memantau kemajuan persalinan dengan partograf yaitu :
-       Mencatat kemajuan persalinan
-       Mencatat kondisi ibu dan janinnya
-       Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
6.      Menganjurkan pada ibu untuk miring kanan dan ke kiri agar bagian bawah janin cepat turun.
7.      Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum untuk menambah tenaga ibu pada saat meneran.
8.      Memimpin ibu untuk meneran jika ada tanda- tanda kala II seperti dorongan  untuk meneran, tekanan pada anus, vulva dan vagina membuka kemudian merangkul lutut  sampai siku dan dagu menempel pada dada, untuk mempercepat proses kelahiran bayi.
9.       

PROSES PERSALINAN

KALA I
Ibu mengatakan perutnya kenceng- kenceng tanggal 23-12-2011 jam 21.00 WIB dan mengeluarkan lendir dan darah. Keluarga membawa ibu ke puskesmas tanggal 24-12-2011 jam 02.00 WIB.
Hasil Pemeriksaan Dalam
No
Tanggal /jam
24-12-2011, 02.00 WIB
24-12-2011, 03.30 WIB
1.
Indikasi
Inpartu
Inpartu
2.
Bidan
Ny. Sunarti, Amd Keb
Bu Sunarti,Amd Keb
3.
Serviks
Lunak
Lunak
4.
Pembukaan
8 cm
10 cm
5.
Effacement
75%
100%
6.
Ketuban
( + )
( + )
7.
Bagian terbawah
Kepala
Kepala
8.
Turunnya
H II
H III
9.
Posisi
UUK
UUK depan
10.
Caput
Tdk teraba
Tdk teraba
11.
Promontorium
Tdk teraba
Tdk teraba
12.
Sacrum
Tdk teraba
Tdk teraba
13.
Spina isciadika
Tdk teraba
Tdk teraba
14.
Arcus pubis
Tdk teraba
Tdk teraba
15.
Vagina
Tdk teraba
Lendir darah
16.
Sarung tangan
Lendir darah
Lendir darah

KALA II
Jam: 03.30 WIB
Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran, merasakan tekanan pada anus, perineum tampak menonjol, vulva, vagina dan sfingter ani membuka. Semua peralatan disiapkan kemudian membuka bungkus, spuit dan masukan spuit 3cc kedalam partus set, mematahkan ampul oksitosin, memakai celemek dan cuci tangan, memakai sarung tangan, menghisap oksitosin, lalu masukan ke dalam partus set, kemudian melengkapi sarung tangan kiri.

Jam: 03.35 WIB
            Ibu ingin meneran, bersihkan vulva dan perineum, dengan menggunakan kapas yang di basahi air DTT, kemudian lakukan pemeriksaan dalam bila pembukaan sudah lengkap dan ketuban sudah pecah, setalah itu perisa DJJ. Kemudian ibu di persilahkan untuk tidur miring kiri dan kanan sesuai keinginan ibu, bila ada kontraksi pimpin ibu untuk meneran.

Jam: 03.40 WIB
            Kepala buka pintu yaitu kepala terlihat di vulva saat ada his, dan kepala masuk lagi saat his berhenti.

Jam: 03.55 WIB
            Kepala keluar pintu yaitu kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6cm, walaupun tidak ada his dan rejan, kemudian letakkan handuk di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi. Memasang alas bokong ibu, kemudian membuka tutup partus set dan melihat kelengkapan alat dan bahan, kemudian pakai handscoon di kedua tangan sampai siku. Kepala ibu di angkat sampai dagu menempel pada dada, ibu meneran seperti orang batuk di antara 2 kontraksi, anjurkan ibu untuk istirahat kemudian beri ibu minum.
            Pada saat his ibu disuruh meneran, tangan kanan penolong menahan perineum dengan menggunakan kain bersih dan tangan kiri penolong menahan kepala bayi agar tidak defleksi terlalu cepat sampai subocciput berada di bawah simphisis dan membantu lahirnya kepala, kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat, tunggu bayi putar paksi luar secara spontan dan pegang kepala secara beparietal dengan lembut, gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu depan kemudian gerakkan ke bawah untuk melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir kita sangga kepala bayi untuk melakukan sangga susur kemudian susuri lengan, dan siku sebelah bawah dengan posisi ibu jari tangan berada di dada bayi dan 4 jari lain menyusuri punggung bayi, bokong, kemudian selipkan di jari telunjuk diantara kaki dan memegang mata kaki bayi dengan hati-hati melahirkan bayi.

Jam : 04.10 wib
            Bayi lahir seluruhnya kemudian melakukan penilaian awal, bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan dan bayi bergerak aktif, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu sambil mengeringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks.
Mengganti handuk dengan kain yang kering biarkan bayi di atas perut ibu, memeriksa kembali uterus ibu untuk memastikan adakah janin kedua, kemudian memberitahu ibu untuk di suntik oksitosin pada 1/3 paha atas bagian luar. Kemudian jepit tali pusat dengan klem + 3cm dari pusat bayi, urut tali pusat kea rah distal lalu jepit kembali tali pusat dengan klem + 2cm dari klem pertama. Potong tali pusat di antara kedua klem dengan cara tangan kiri berada di bawah tali pusat untuk melindungi perut bayi, ikat tali pusat dengan benang steril, pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang dan mengikatnya kembali dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Kemudian lepaskan klem dan masukkan ke dalam bengkok yang tersedia. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel perut ibu, usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi kebih rendah dari putting susu, dan selimuti bayi  dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

Jam : 04.15 wib
            Pindahkan klem tali pusat 5-10cm dari vulva, letakkan tangan kiri di atas kain pada perut ibu di tepi atas untuk mendeteki kontraksi uterus, tangan kanan meregangkan kearah bawah sambil tangan kiri mendorong uterus berkontraksi, regangkan kearah bawah, sambil tangan kiri mendorong uterus kearah dorso cranial hingga ada tanda- tanda pelepasan plasenta. Setelah plasenta terlepas, minta ibu untuk meneran sambil penolong meregangkan tali pusat kea rah sejajar lantai, kemudian kearah atas mengikuti jalan lahir.

Jam : 07.20 WIB
            Saat plasenta muncul di introitus vagina lahirkan plasenta dengan menggunakan kedua tangan secara hati- hati memutar plasenta seluruhnya sehingga selaput ketuban terpilin dan lahirkan plasenta seluruhnya. Lakukan masase uterus dengan meletakkan kedua tangan di fundus lakukan masase dengan gerakan melingkar dan lembut hingga uterus berkontraksi atau fundus teraba keras.

            Periksa plasenta
-          Bagian maternal
Berat / tebal                             : 500 gr / 1,5 cm
Panjang                                    : 40 cm
Lebar                                       : 20 cm
Diameter                                  : -
Selaput ketuban                       : lengkap
Robekan selaput ketuban        : -
Kelainan bentuk                      : -
Implantasi                                : -

-          Bagian fetal
Panjang tali pusat                    : 50 cm
Insersi                                      : sentralis
Kelainan                                  : -
Kotiledon                                : 18 buah
Penyakit                                  : -

Evaluasi laserasi pada vagina dan perineum, melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan, memeriksa nadi, suhu, tekanan darah, melaksanakan tindakan bersih dan aman. Biarkan bayi tetap melakukan inisiasi dini, bayi cukup menyusu dari 1 payudara.


1.      Penilaian score
APGAR SCORE
No
Penilaian
1 menit
5 menit
1.
Warna kulit
2
2
2.
Denyut jantung
1
2
3.
Reaksi rangsangan
1
1
4.
Aktivitas
2
2
5.
Respirasi
1
2

Total
7
9
2.      Identitas bayi
BB /PB                  : 3000 gram/ 48 cm
Jenis kelamin         : perempuan
Kelainan                : -
Anus                      : ada
Lila                        : 11 cm
Lingkar dada         : 34 cm
Lingkar kepala `    : 33 cm
3.      Perawatan dan pemantauan pada bayi
Tetes mata             : ya
Vitmin K               : ya
Imunisasi Hb         : -
Pernafasan             : 50x/ menit
Suhu                      : 365 0C
4.      Pengukuran kepala
Biparietal                                       : -
Bitemporal                                                : -
Sub oksipito bregmatika               : -
Fronto oksipito                              : -
Mento oksipitalis                           : -
Diferensia suboksipito bregmatika : -
Diferensia mento oksipito               : -
VII. EVALUASI
            KALA IV
Jam ke
waktu
TD
Nadi
Suhu
TFU
Kontraksi uterus
Kandung kemih
perdarahan
1.

07.30
120/90
80
37 C
setinggi pusat
Keras
Kosong
200cc
07.45

08.00
110/80
85

1 jari b pusat
Keras
Kosong
200cc
08.15

2.
08.45
110/80
85
36,8 C
2 jari b pusat
Keras
Kosong
200cc

09.15













Keadaan ibu
No
Follow up

1
Keluhan
Taa
2.
Tekanan darah
120/ 80 mmHg
3.
Nadi
85 x/menit
4.
Suhu
362 0C
5.
Respirasi
20 x/menit
6.
Kontraksi
Keras
7.
TFU
2 jari bawah pusat
8.
Lochea
Rubra
9.
BAB
+
10.
BAK
+
11
Menyusu dini
+
12.
Terapy
Amox, Asmet, Vit A

Keadaan Bayi
No
Keadaan bayi

1.
Minum
(+)
2.
BAB
(+)
3.
BAK
-
4.
 Kembung
-
5.
Tali pusat
Basah
6.
Muntah
_
7.
Ikterus
_
8.
Diare
_
9.
Kejang
_
10.
BB
3000gr
11.
PB
48 cm
12.
Terapy
Vit. K. tetes mata










































Tidak ada komentar:

Posting Komentar