Be Your Smile everyday!!!
Rabu, 14 Maret 2012
ASUHAN KEBIDANAN PADA MIOMA UTERI
LANDASAN TEORI
MIOMA UTERI
I. PENGERTIAN
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya, oleh karena itu dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.( Sarwono, 2008 : 891 )
Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak karena otot rahimnya dominan.(Manuaba, 1998 : 409 )
II. ETIOLOGI
Para ilmuwan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak di dapati dari pada miometrium. Mioma uteri lebih sering di dapati pada wanita nulipara. Faktor keturunan juga memegang peranan penting.( Kapita Selekta Kedokteran, 2001 :387)
III. PATOLOGI
Berdasarkan teori genitoblast ( sel nesit) Meyer dan De snoo, dan rangsangan terus menerus setiap bulan dari estrogen, maka pertumbuhan mioma uteri terjadi:
1. Berlapis seperti berambang
2. Lokalisasi bervariasi
a. Sub serosa
- Di bawah lapisan peritoneum
- Dapat bertangkai dan melayang dalam kavum (ruangan) abdomen
b. Intramural
Di dalam otot rahim dapat besar, padat dan lunak
c. Submukosa
- Di bawah lapisan dalam rahim
- Memperluas permukaan ruangan rahim
- Bertangkai dan dapat di keluarkan melalui kanalis servikalis
d. Servikal mioma
Tumbuh di daerah serviks uteri.( Manuaba, 1998 : 410 )
IV. TANDA DAN GEJALA
1. Tumor massa di perut bawah
2. Perdarahan (biasanya dalam bentuk menorrhagi)
3. Nyeri
Gejala ini tidak khas untuk mioma, walaupun sering terjadi keluhan, yang sering di utarakan adalah rasa berat dan disminorrhea
Pada mioma yang sangat besar, rasa nyeri dapat disebabkan karena tekanan terhadap urat syaraf dan menjalar ke pinggang dan tungkai bawah
4. Akibat tekanan
Bila menekan kandung kencing, akan menimbulkan kerentanan kandung kencing (bladder irritability), polikasuria dan disuria
Gejala sekunder :
- Anemia
- Lemah
- Pusing
- Sesak nafas
- Erythrocytosis pada mioma besar.( Obsgyn,1998 :158 )
-
V. DIAGNOSIS
1. Memperkirakan kemungkinan mioma uteri dengan memperhatikan gejala klinik yaitu terdapat perdarahan menstruasi yang tidak normal, terdapat gangguan miksi atau BAB dan terasa nyeri saat menstruasi
2. Palpasi abdomen
Kadang-kadang adanya mioma dapat juga dengan pemeriksaan palpasi sebagai tumor yang keras, bentuk tidak teratur, gerakan bebas tak sakit
3. Pemeriksaan bimanual
Tumor pada uterus yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke samping, seringkali teraba berbenjol-benjol
4. Pemeriksaan dengan uterus sonde
Kavum Uteri menjadi luas
5. Pemeriksaan USG
( Manuaba, 1998 : 411 )
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Kehamilan
2. Inversio Uteri
3. Adenomiosis
4. Koriokarsinoma
5. Karsino korpus uteri
6. Kista ovarium
7. Sarkoma uteri.( Kapita Selekta Kedokteran, 2001 : 387)
VII. KOMPLIKASI
1. Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus. Keganasan umumnya baru di temukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat.
Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause
2. Torsi ( putaran tangkai )
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbil gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis
Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi.
Hal ini hendaknya di bedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum. Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah padanya, misalnya terjadi pada mioma yang di lahirkan hingga perdarahan berupa metrorraghia atau menorraghia di sertai leukorea dan gangguan-gangguan yang di sebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.( Sarwono, 2005 : 340-341)
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Konservatif dengan pemeriksaan periodik
Tidak semua mioma uteri memerlukan tindakan bedah, 55% dari semua mioma uteri tidak memerlukan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan 3-6 bulan. Dalam menopause dapat berhenti pertumbuhannya atau lisut.( Sarwono, 2005 : 344 )
2. Pengobatan Operatif
- Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus, miomektomi dilakukan bila masih di inginkan keturunan
- Hysterektomi
Dilakukan pada mioma yang besar dan multiple
Pada wanita sebaiknya di tinggalkan satu atau kedua ovarium maksutnya untuk menjaga agar jangan terjadi menopause sebelum waktunya.
- Hysterektomi perabdominal
Akhir ini jarang di lakukan karena uterus harus lebih kecil dari telur angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya
- Hysterektomi subvaginal
Hanya di lakukan bila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhan
3. Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause
Ini hanya dikerjakan kalau terdapat kontraindikasi untuk tindakan operatif
Hanya dikerjakan bila tidak ada keganasan pada uterus
Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan
Bukan jenis submukosa
Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum
Jenis radioterapi :
Radium dalam cavum uteri
X-ray pada ovarium (castrasi). ( Sarwono, 2005 : 345 )
DAFTAR PUSTAKA
- Fakultas Kedokteran. 1998. “Obstetri dan Gynekologi”. Bandung : Elstar Offset
- Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pedidikan Bidan”. Jakarta : EGC.
- Masjoer, A. 2001. ”Kapita Selekta Kedokteran” . Jakarta : Media Aesculapius
- Sarwono, P. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP
- Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “P”
P3003 DENGAN MIOMA UTERI PRO LAPAROTOMI
PENGKAJIAN
Tanggal : 27 November 2010 Jam: 07.30 WIB
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan : Ny. P
: 55 tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SD
: -
: - Nama Suami
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan : Tn. R
: 60 tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SD
: Tani
: Rp. 2.000.000,-/3 bln
Alamat : Desa Dangilo RT. 13 RW. 3 Kedewan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa ada benjolan dan keluar darah sejak 6 bulan yang lalu
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit darah tinggi, tidak pernah menderita penyakit kencing manis, paru-paru, serta tidak pernah menjalani operasi.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan mempunyai 3 anak, anak terkecil usia 33 tahun, merasakan ada benjolan pada perutnya dan mengeluarkan darah dengan konsitensi cair, warna kuning kecoklatan jumlah + 20 cc / hari, bau + sejak 6 bulan yang lalu perut terasa kemeng sejak + 1 tahun yang lalu, bulan Januari periksa ke Dr. Faisal SpOG ( Cepu ) dengan dx mioma uteri + anemi gravis ( Hb : 3,2 gr %). Tanggal 20-24 April 2010 MRS di RSUD Bojonegoro di lakukan transfusi PRC V kolf, tanggal 26 April di suruh kembali untuk MRS, Tanggal 27 April pro laparotomi
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada yang pernah menderita penyakit darah tinggi, tidak pernah menderita penyakit kencing manis, paru-paru, serta tidak pernah menjalani operasi.
6. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : teratur, 26-30 hari
Lama : 5-7 hari
Karakteristik : cair, warna merah kehitaman, ganti pembalut 2 x/hari
Dismenorhea : ya,hari pertama haid
Disfungsi blooding : tidak ada
Flour albus : cair agak bergumpal, warna kuning kecoklatan, bau +, jumlah 1 softek per hari
HPHT : + 3 tahun yang lalu
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 13 tahun
Usia menikah : 42 tahun
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
No Usia hamil Cara partus Penolong Tempat persalinan Keadaan bayi Jenis kelamin BB Usia Sekarang Uri Nifas
1. 9 bulan Spt dukun rumah hidup Lk - 41 L taa
2 9 bulan Spt dukun rumah hidup Lk - 36 L taa
3 9 bulan Spt dukun rumah hidup Lk - 33 L taa
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah mengikuti KB aidi selama 5 tahun.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Sebelum di RS Selama di RS
Nutrisi
Eliminasi
Istirahat
Kebersihan
Aktivitas
Kebiasaan
Seksual
Rekreasi Makan 3 x/hr, porsi 1 piring terdiri dari 2 entong nasi, 2 potong tahu tempe, 1 mangkok sayur, minum air putih 6-7 gls/hr
BAB : 1 x/hari ( lembek, warna kecoklatan, bau khas )
BAK : 3-4 x/hari ( warna kuning jernih, bau khas )
Tidur siang : + 3 jam/hari
Tidur malam : + 8 jam/hari
Mandi, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian 1x/hari, keramas 3 x/minggu
Menyapu, mencuci baju, memasak
Tidak merokok, tidak minum-minuman yang mengandung alkohol dan tidak ketergantungan obat
1 x/bulan
Nonton TV Ibu masih puasa
BAB : selama di RS ibu sudah BAB 1 kali
BAK : terpasang dowerkateter ( 100 cc )
Tidur siang : + 1 jam
Tidur malam : + 8 jam
Mandi, ganti baju 1 kali
Berbaring di tempat tidur
Tidak merokok, tidak minum-minuman yang mengandung alkohol dan tidak ketergantungan obat
-
Dukungan dari keluarga
11. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami, keluarga pasien serta perawat baik
12. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan minum air putih yang telah di bacakan doa-doa dari dukun
13. Data Spiritual
Ibu mengatakan hanya berdo’a agar sakitnya segera sembuh
14. Pengetahuan
Ibu mengatakan baru mengetahui tentang penyakitnya ini dari dokter kandungan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 153 cm
BB : 50 kg
Lila : 25 cm
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 365 oC
Pernafasan : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : hitam, bersih, tidak mudah rontok
Kepala : bersih, tidak berketombe
Muka : tidak odem, tidak ada chloasma gravidarum
Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Telinga : bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : bersih, tidak ada caries dentis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Dada : payudara simetris, pernafasan teratur
Perut : membesar, tidak ada luka bekas operasi
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : kedua ekstremitas tidak odem
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : tidak teraba masa
Perut : teraba bulat sebesar hamil 4 bulan, batas jelas
Ekstremitas : kedua ekstremitas tidak odem
c. Pemeriksaan penunjang
Kadar Hb tgl 27 April 2010 : 12,4 gr%
Pemeriksaan golongan darah : O
Kesimpulan :
- Ibu P3003 dengan mioma uteri pro laparotomi
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Dx : P3003 dengan mioma uteri pro laparotomi
Ds : Ibu mengatakan perutnya terasa ada benjolan dan keluar keputihan sejak 6 bulan yang lalu
Do : Pemeriksaan umum
TB/BB : 153 cm / 50 kg
Lila : 25 cm
TD : 160 / 100 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 365 oC
RR : 20 x/mnt
Perut : membesar, tidak ada luka bekas operasi
Teraba bulat sebesar hamil 6 bulan, batas jelas
Hb sahli : 12,4 gr %
III. ANTIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan laparotomi
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : agar ibu kooperatif dan mengetahui keadannya
2. Lakukan observasi TTV
Rasional : untuk memantau kondisi ibu
3. Anjurkan pada ibu untuk tetap berpuasa
Rasional : untuk persiapan operasi
4. Lakukan observasi cairan infus dan eliminasi pada DC
Rasional : untuk memantau kondisi ibu
5. Berikan dukungan psikologis untuk persiapan operasi
Rasional : agar ibu siap menjalani operasi
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu mempunyai penyakit tumor kandungan sehingga memerlukan tindakan operasi untuk menanganinya, ibu tidak perlu cemas karena akan di tangani oleh ahlinya
2. Melakukan observasi TTV, tanggal 27 april 2010 jam 08.00 WIB TD: 160/100 mmHg, N: 86 x/m, S 365 0C, RR : 20 x/m
3. Mengingatkan pada ibu untuk tetap berpuasa untuk persiapan menjalani operasi
4. Memantau cairan infus yaitu terpasang NaCl 30 tpm, eliminasi urin pada DC yaitu 100 cc warna kuning jernih
5. Memberikan dukungan psikologis pada ibu untuk persiapan menjalani operasi, hari ini jam 12.00 WIB
VII. EVALUASI
Tanggal : 27 November 2010 Jam : 08.10 WIB
1. Ibu mengerti tentang keadaannya
2. Ibu mengatakan masih berpuasa
3. Ibu sudah siap untuk di lakukan operasi
Selasa, 13 Maret 2012
KESETIAAN BUAH APEL
Dahulu ada sebatang pohon apel yang amat besar,
seorang anak laki – laki, setiap hari begitu gemar bermain – main disekitar
pohon apel itu. Dia panjat, dia petik buahnya, dan makan sepuas hatinya.
Terkadang di beristirahat sampai terlelap dibawah pohon itu. Anak laki- laki
itu sangat menyanyangi tempat perminannya. Pohon apel pun juga menyukai anak
tersebut.
Waktu terus bejalan. Anak laki – laki itu menjadi seorang
remaja. Dia tidak lagi menghabiskan waktunya untuk bermain disekitar pohon apel
tersebut. Suatu hari, dia datang ke pohon apel tersebutdengan wajah sedih. “Marilah
main – main disekitarku “, ajak pohon apel tersebut. “Aku bukan anak – anak
lagi, aku tak mau bermain denganmu, aku hanya butuh uang untuk membeli
permainan”, jawab remaja itu.
“Petiklah buah apel yang ada padaku, untuk kau
jual dan kau buat untuk membeli permainan”, jawab pohon apel itu.
Remaja itu dengan gembira memetik
semua apel dipohon itu, dan dia langsung pergi setelah mendapat apel itu.
Pohon apel pun sedih karena anak itu tak pernah
kembali setelah itu.
Waktu berlalu, suatu hari remaja itu
datang kembali, dia semakin terlihat dewasa, pohon apel pun senang.
“Marilah main – main disekitarku”, ajak pohon apel
itu. “Aku tidak punya waktu untuk bermain, aku terpaksa bekerja untuk
mendapatkan uang. Aku ingin membuat rumah, maukah kau menolongku”, tanya anak
itu.
“Maafkan aku, aku tidak punya rumah
tapi kau boleh memotong dahan – dahanku yang besar ini untuk kau buat rumah”, jawab
pohon apel. Lalu remaja itu langsung memotong
semua dahan pohon apel itu, dan ia lagsung pergi dengan gembiranya tapi
pohon apel sedih karena anak laki – laki itu tak pernah kembali.
Suatu hari udara cukup panas, seorang
lelaki datang menemui pohon apel itu, dia sebenarnya adalah anak laki- laki
yang pernah bermain dengan pohon apel. “Marilah main – main disekitarku”, ajak
pohon apel itu.
“Maafkan aku, aku bukan anak laki –
laki yang suka bermain – main, aku sdah dewasa, aku bercita – cita untuk
berlayar. Namun aku tak mempunyai kapal. Maukah kau menolongku”, tanya anak
itu.
“Aku tidak mempunyai kapal tetapi kau
boleh memotong batang pohon ini untuk kau jadikan kapal dan kau dapat pergi
berlayar dengan gembira”, kata pohon apel. Lelaki itu merasa amat sangat
gembira dan menebang batang pohon apel itu. Lalu laki – laki itu pergi dan tak
lama kembali.
Suatu hari, seorang lelaki tua datang
menuju pohon apel itu, dia anak yang pernah main – main diekitar pohon apel
itu. “Maafkan aku, aku tak punya apa – apa lagi yang ku bisa berikan kepadamu,
semuanya sudah kau ambil, tinggal ada tanggul dengan akar yang hampir mati”.
Kata pohon apel dengan nada pilu.
“Aku tak mau apa – apa. Aku sudah
tua,aku hanya ingin beristirahat”, jawab lelaki itu. Jika begitu
beristirahatlah diperduku ini, lalu lelaki tua itu duduk dan beristirahat
diperdu pohon apel tersebut. Mereka berdua menangis bergembira.
Sebenarnya yang dimaksud cerita ini adalah
kedua orang tua kita, Ketika kita masih anak – anak kita suka bermain dengan
mereka. Saat meningkat remaja kita membutuhkan bantuan kedua orang tua untuk
meraih cita – cita. Lalu kita meninggalkan mereka , dan hanya kembali untuk
meminta bantuannya apabila di dalam kesusahan. Namun begitu, kedua orang tua
kitatetap menolong dan melakukan apa saja asalakn kita bahagia. Jadi,
hormatilah kedua orang tua kita, sayangilah mereka dan bahagiakanlah mereka. Jangan
hanya datang saat kita membutuhkan saja.
@ Selesai @
BOUNDING ATTACHMENT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat pentingnya ASI dan keterikatan kasih sayang (Bounding Attechment)
antara ibu dan anak, dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat dengan hal
tersebut, maka didalam makalah ini akan dibahas tentang ASI dan bagaimana cara
mewujudkan kasih sayang tersebut. Keterikatan kasih sayang bisa terwujud dari
janin masih berada didalam kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru
lahir bisa dilakukan IMD (inisiasi menyusu dini), dari hal tersebut selain
manfaat ASI yang didapatkan begitu besar juga sangat bermanfaat untuk
psikologis ibu dan anak karena sebuah kasih sayang bisa berawal dari sebuah
sentuhan,dan dekapan ibu kepada anaknya disaat dilakukan IMD.
B. RUMUSAN MASALAH
Karena kurangnya pengetahuan ibu atau masyarakat tentang pentingnya ASI bagi
bayi dan perlunya dilakukan sedini mungkin agar bisa terwujud sutu keterikatan
kasih sayang antara ibu dan anak.Ada beberapa permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini, yaitu :
1.
Apa pengertian Bounding Attechment?
2.
Apa pengertian IMD(inisiasi menyusu dini)?
3.
Bagaimana cara mewujudkan Bounding Attechment?
4.
Apa saja faktor yang mempengaruhi Bounding Attechment
dan faktor yang mendukung dilakukannya IMD?
5.
bagaimana proses Bounding Attechmen dan IMD serta apa
manfaat dari IMD?
C. TUJUAN
- Tujuan Umum
- Tujuan khusus
- Mengetahui pengertian Bounding Attechment
- Mengetahui pengertian inisiasi menyusu dini
- Mengetahui cara mewujudkan Bounding Attechment
- Mengetahui factor yang mempengaruhi Bounding Attechment dan faktor yang mendukung IMD
- Mengetahui proses terjadinya Bounding Attechment dan IMD, serta manfaat dari IMD
- D. MANFAAT
Adapun manfaat itu antara lain :
- Ibu nifas atau menyusui mengetahui cara atau tehnik untuk melakukan IMD dan mewujudkan Bounding Attechment
- Ibu nifas atau menyusui mengerti akan manfaat dari IMD dan Bounding Attecment.
BAB II
PEMBAHASAN
- PENGERTIAN IMD (INISIASI MENYUSUI DINI)
Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Berikut informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dapat mendorong Anda untuk melakukan IMD sesaat setelah bayi Anda dilahirkan:
- Percayalah bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang bayi untuk menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Jadi Anda tidak perlu terlalu mengkuatirkan bayi Anda.
- Jangan kuatir bayi Anda kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi yang baru lahir.
- Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengelurkan hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
- Bila bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat Anda menyerah untuk memberikan ASI. Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi Anda menemukan susu sendiri.
- Bila persalinan harus melalui proses Cesar, Anda dapat tetap melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada persalinan normal.
- IMD membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
- Sesaat setelah lahiran sehabis ari-ari dipotong, bayi langsung diletakan di dada si ibu tanpa membersihkan si bayi kecuali tangannya, kulit bertemu kulit. Ternyata suhu badan ibu yang habis melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur bahwa si ibu yang akan membawa si bayi beradaptasi dengan kehidupan barunya. Setelah diletakkan di dada si ibu, biasanya si bayi hanya akan diam selama 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si bayi sedang menetralisir keadaannya setelah trauma melahirkan.
- Setelah si bayi merasa lebih tenang, maka secara otomatis kaki si bayi akan mulai bergerak-gerak seperti hendak merangkak. Ternyata gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena ternyata kaki si bayi itu pasti hanya akan menginjak-injak perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan si ibu. Lama dari proses ini tergantung dari si bayi.
- Setelah melakukan gerakan kaki tersebut, bayi akan melanjutkan dengan mencium tangannya, ternyata bau tangan si bayi sama dengan bau air ketuban. Dan juga ternyata wilayah sekitar puting si ibu itu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, si bayi membantu untuk mengarahkan kemana dia akan bergerak. Dia akan mulai bergerak mendekati puting ibu. Ketika sudah mendekati puting si ibu, si bayi itu akan menjilat-jilat dada si ibu. Ternyata jilatan ini berfungsi untuk membersihkan dada si ibu dari bakteri-bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah menjadi bakteri yang baik dalam tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi karena hanya si bayi yang tahu seberapa banyak dia harus membersihkan dada si ibu.
- Setelah itu, si bayi akan mulai meremas-remas puting susu si ibu, yang bertujuan untuk kegiatan ini juga tergantung dari si bayi itu.
- Terakhir baru mulailah si bayi itu menyusu.
- Untuk bayi
Christensson et al, (1992) melaporkan bahwa dibandingkan bayi-bayi yang diletakan dalam boks ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan kulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil.
b. Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini lebih jarang menangis di bandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya.
c. Kualitas perlekatan
Di banding bayi yang dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini mempunyai kemampuan perlekatan mulut yang lebih baik pada waktu menyusu.
- Untuk ibu
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
- Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
- Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
- Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
- Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
- Asi yang pertama (colostrums) mengandung beberapa Antibodi yang dapat mencegah infeks pada bayi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
- Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
- Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
- Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:
- Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
- Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
- Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
Inisiasi Menyusu Dini Pada Partus Spontan
- Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
- Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi
- Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
- Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi top
- Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
- Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
- Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
- Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
- Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar
- Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau dikamar pemulihan.
- Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
- Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
- Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
- Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
- Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK selama SATU JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam.
- Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
- Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya.
- Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemelli
- Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
- Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
- Bila bayi tidak memerlukan resusitasi. Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
- Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
- Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
- Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
- Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu. Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
- Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
- Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit melekat pada kulit
PENGERTIAN BOUNDING ATTACHMENT
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan)
jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana
sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
- Pemberian ASI ekslusif
- Rawat gabung
- Kontak mata
- Suara
- Aroma
- Entrainment
- Bioritme
- Inisiasi Dini
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Kesehatan emosional orang tua
- Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
- Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
- Kedekatan orang tua ke anak
- Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :
- Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
- Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
- kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
- Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan
keberhasilannya sebagai seorang ayah)
- Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
Standardisasi cara mengevaluasi interaksi orang tua – bayi telah dikemukakan oleh Gray dan asosiasinya pada tahun 1975.
Terdiri dari tiga observasi yang dibuat di ruang bersalin selama dan segera setelah bayi lahir dan kembali selama dua samapi tiga hari periode post partum. Nilai 1-4 diberikan dalam setiap observasi dan nilai tersebut dijumlahkan dalam setiap periode. Interaksi yang sangat positif akan memberikan nilai 10 sampai 12 untuk setiap periode. Interaksi sangat negatif akan memberikan skor 3-6. Konseling tindak lajut bagi orang tua dengan skor yang rendah merupakan indikasi untuk mencegah penyalahgunaan akan dan megajarkan cara pengasuhan anak.
- Respon Orang Tua Terhadap Bayi Yang Baru Lahir
Kelahiran adalah sebua momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Pada sat bayi dilahirkan adalah saat yuang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat meliha, memegang dan memebrikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. Dana masa tenang setelah melahirkan disat inbu merasarileks, membenrikan peluang idela ujntuk memulai pembentukan ikatan batim. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt suhiu dan sentuhan dan slama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat wasapada dan siap untuk mempelajari duania bnru mereka.
Jika tidak ada komplikasi yang serius stelah bayi lahir dapat langsug diletakkan di atas perut ibu , kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya telah terjadi sejak masa kehamilanndanpada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat menfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.
Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antar ibu, ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton (1978). Bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu. Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan aidividu lain. Sedangkan menurut Nelson dan May (1996) attachment merupakan ikatan antara individu meliputi penncurahan perhatian serta adanya hubugna emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, kenell (1992), bonding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapt terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat/
Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih saying) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir sendangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH.
Bonding attachment adalah kontak dini secara lngsung natara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan postpartum.
Prakondisi yang mempengaruhi ikatan(mercer, 1996), yaitu:
- kesehatan emosional orang tua
- sistem dukungan social yang meliputi pasangna hidup, teman dan keluarga
- suatu tigkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten
- kedekatan orang tua dengan bayi
- kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)
- Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
- Bounding (keterikatan)
- Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan indivudu lain
- Sentuhan
- Kontak mata
- Suara
- Aroma
- Entraiment
- Bioritme
- Kontak dini
- Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
- Reflek menghisap dilakukan dini
- Pembentuk kekebalan aktif dimulai
- Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak
Waktu pemberian kasih sayangØ
Stimulasi hormonalØ
Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment
a. Menit pertama jam pertama
b. Sentuhan orang tua pertama kali
c. Adanya ikatan yang baik dan sistematis
d. Terlibat proses persalinan
e. Persiapan PNC sebelumnya
f. Adaptasi
g. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangut dalam member kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman
h. Fasilitas untuk kontak lebih lama
i. Penekanan pada hal-hal positif
j. Perawat meternitas khusus (bidan)
k. Libatkan anggota keluarga lainnya
l. Informasi bertahap mengenai bounding attachment
Dampak positif bounding attachment
- Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
- Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
Hambatan bounding attachment
- Kurang support sistem
- Ibu dengan risiko
- Bayi dengan risiko
- Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan
- RESPON AYAH DAN KELUARGA
Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri. Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali. Di satu pihak, sang ayah ungkin merasa seolah-olah tidak ada hubungan dengan persalinan tetapi pada sisi lain ini adalah bayinya juga.
Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan juga gembira serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi, perasaan komitmen dan cinta membanjir ke permukaan menghilangkan kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan penghargan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnya. Pada waktu yang sama, merenungkan tanggung jawab untuk merawat baka ini salam 20 tahun ke depan dapat membuat sang ayah lemah.
Pendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin. Misalnya, saat istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai waktunya membaw pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif. Ayah akan mengenal bayinya dari permulaaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional dengan istirnya.
Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan harus membantu memakaikan popok, memandikan dan membuat senang bayi. Kebalikan dengan sterotype kuno, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan eksklusif wanita.
Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya saja. Alangkah baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hari.
- SIBLING RIVALLY
Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru, bergairalah karena mendapat teman bermain baru, takut akan ditelantarkan dan sering kecewa ketika sang adik tidak mau segera bermain. Akan tetapi persaingan sengit yang ditakutkan oleh banya orang tua bukan tidak dapat dihindari. Temperamen anak tertentu itu dan cara orang tua memperlakukan anak adalah faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaigan yang terjadi di antara saudara kandung.
Tidak mudah memang untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi baru dan membantu anak yang lebih besar mengatasi perubhahn itu. Usahakan agar anak yang lebih besar mendapat beberapa keistimewaan, mungkin dengan waktu tidur lebih larut atau waktu khusus untuk perhatian yang tidak terbagi untuknya. Pastikan pula bahwa anak yang lebih kecil dilindungi dari perlakuan marah dan suka memerintah dari anak yang lebih besar, lebih kuat dan lebih pandai.
Percekcokan yang bercampur dengan permainan yang menyenangkan adalah pola yang lazim di antara kakak dan adik. Tidak bijaksana bila kit mengharapkan seseorang anak selalu bertindak adil menurut standar orang dewaasa. Barna gkali lebih baik mengajar semua anak karena tidak bertengkar atau memarahi mereka semua ketika mereka berkelahi daripada mencoba menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah. Walaupun tanpa bisa dihindari sekali waktu mungkin bertindak berlebihan, waspadalah agar seorang anak jangan selalu diberi dukungan dengan mengorbakan anak lain.
Jika saudara kandung adalah anak prasekolah, dia akan lebih dapat lebih memahami apa yang sedang terjadi. Dengan mempersiapkan dia selama kehamilan, orang tua dapat membantu mengurangi kebingungan atau rasa irinya. Dia dapat memahami fakta dasar dari situasi tersebut dan dia kemungkinan akan sangat ingin tahu tentang orang yang ingin dia ketahui ini.
Begitu bayi lahir, anak yang lebih besar mersa kehilangan orang tuanya dan marah karena bayi akan menjadi pusat perhatian baru. Tetapi dengan memuji dia karena telah memabtu dan bertindak seperti “orang dewasa” akan membuat anak tahu bahwa dia juga mempunyai peran baru yang penting untuk dimainkan. Pastikan bahwa anak mendapatkan waktu menjadi “orang penting” dan diizinkan menjadi “bayi” sewaktu dia merasa perlu. Selain itu sering diberikan kesempatan agar dia tahu bahwa ada scukup ruang dan cinta kasih dalam hati orang tua untuk mereka berdua.
Jika saudara kandung sudah memasuki usia sekolah, dia mungkin tidak lagi merasa terncam oleh pendatang baru dalam keluarga. Bahkan kemungkinan besar dia kagum dengan proses kehamilan dan persalinan, serta ingin sekali bertemu dengan bayi yang baru.
BAB
III
PENUTUP
- Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
- ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun karena informasi ASI yang kurang, tanpa kita sadari sudah menggangu proses kehidupan manusia sebagai makhluk mamalia. Inisiasi Menyusui Dini memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi seumur hidup si Bayi.
dikumpulkan oleh RW.Hapsari
Langganan:
Postingan (Atom)