Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari
kata “manage” yang artinya mengatur,
mengurus atau mengelola.
Manajemen dapat diartikan sebagai:
·
Manajemen sebagai suatu proses
·
Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen
·
Menajemen
sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Menurut George
Robert Terry:
“manajemen adalah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian
(controlling).
Tujuan manajemen:
·
Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
·
Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan
output.
Manajemen dapat dibedakan menjadi 3
tingkatan:
Ket:
“ Semakin tinggi jabatan seseorang, maka
jumlah akan semakin sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan semakin
besar. Sedangkan semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang jabatan
tersebut akan semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil.”
Fungsi Manajemen:
Perencanaan (planning)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam
kegiatan perencanaan:
·
Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan
penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang
direncanakan.
·
Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau
cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
·
Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara
keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
·
Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan
pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2
karakteristik utama, yaitu:
·
Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
·
Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat
perencanaan
Pengorganisasian
(organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan
menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok
orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau
tujuan kelompok dan organisasi.
Dalam pengorganisasian dikenal istilah
KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka
menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Pelaksanaan atau
penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan
dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan
satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang
masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
Pengawasan
(controlling)
Merupakan pengendalian semua kegiatan
dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua
kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta
bernilai guna dan berhasil guna.
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aspek
Perusahaan
Pengelolaan fasilitas
dan bahan baku
Fasilitas kantor maupun fasilitas
produksi sangat diperlukan perusahaan untuk menunjang keberhasilan usaha.
Kelengkapan fasilitas yang diperlukan perusahaann haruslah dapat menghemat
biaya dan menambah efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan. Fasilitas haruslah
dipelihara, karena:
·
Akan memperpanjang umur ekonomis fasilitas tersebut
·
Proses dapat berjalan lancar karena jarang terjadi kemacetan mesin
·
Menghindarkan kemungkinan kerusakan berat/total dari fasilitas produksinya
·
Kualitas produk dapat dipertahankan karena proses produksi selalu
terkendali
·
Dapat menekan biaya pemeliharaan fasilitas
·
Aliran bahan baku dapat berjalan normal, maka biaya penyimpanan juga dapat
ditekan.
Perbekalan produksi meliputi semua
barang dan bahan-bahan baku yang dimiliki perusahaan dan digunakan proses
produksi. Bahan adalah unsur yang melekat dan secara langsung terlibat pada
produk yang bersangkutan.
Bahan dapat dibedakan atas dua: bahan
baku dan bahan pembantu.
Bahan baku: bahan utama yang diproses
atau diolah menjadi produksi jadi
Bahan baku yang dibutuhkan:
·
Bahan baku untuk proses produksi
·
Bahan baku setengah jadi
Bahan pembantu: bahan yang ditambahkan
dan sifatnya hanya untuk melengkapi.
Bahan pembantu yang dibutuhkan:
·
Bahan pembantu untuk proses produksi
·
Bahan pengemas produk
Tujuan pengendalian persediaan adalah:
·
Menjaga agar barang dagangan jangan sampai kekurangan
·
Menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya
·
Menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya
·
Mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau
kelebihan
Kerugian jika persediaan bahan baku
terlalu besar:
·
Besarnya biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan
·
Besarnya dana investasi yangb terserap pada persediaan bahan baku dapat
menghambat alokasi dana investasi di bidang lain.
·
Resiko kerusakan lebih tinggi yang dapat merugikan perusahaan yang
bersangkutan bahan baku
·
Kerugian bila penurunan harga bahan baku di pasaran
Kelemahan jika persediaan bahan baku
terlalu sedikit:
·
Kebutuhan proses produksi sering kurang
·
Menghambat kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan
kualitas dan kuantitas produk
·
Frekuensi pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana
pengadaannya.
·
Jarang mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil
Untuk memperlancar
pengadaan bahan baku yang ideal, wirausahawan dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut:
·
Membuat daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan
jumlahnya
·
Membuat jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
·
Mencari bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan cara penawaran umum
·
Melaksanakan pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan
·
Melaksanakan penyimpanan bahan baku di dalam gudang milik perusahaan
·
Menempatkan tenaga pelaksana proses produksi
·
Menempatkan tenaga pengawas yang bertangggung jawab terhadap terlaksananya
proses produksi yang sesuai dengan program perusahaan.
Barang dagang dipajang dalam bentuk
window display, interior display, dan eksterior display
Metode penilalaian persediaan bahan baku di toko/perusahaan
1)
Metode FIFO (first in first
out)
Bahan baku yang lebih dulu ada dalam
persediaan akan lebih dahulu digunakan dalam proses produksi secara urut.
Apabila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis digunakan
atau dijual, maka penggunaan/penjualan bahan berikutnya harganya akan
didasarkan pada harga beli berikutnya.
2)
Metode LIFO (last in first out)
Bahan yang terakhir dalam persediaan,
justru akan lebih dahulu digunakan dalam proses produksi/lebih dahulu
dikeluarkan.
Mendeteksi barang dagangan:
·
Buku
pembelian: buku pembelian tunai, pembelian kredit, dan buku persediaan barang
·
Buku
penjualan: buku penjualan tunai dan kredit
·
Perlengkapan
lainnya: buku voucher untuk mencatat pembayaran hutang, faktur penjualan dan nota,
materai, kuitansi, dan surat jalan/pengantar barang
·
Keamanan
barang: a) check point/label elektronik, alat pengaman barang, b) kamera, alat
pengaman, c) cermin yang dipasang di berbagai sudut toko/perusahaan.
·
Tanggung
jawab: petugas/karyawan/staf pimpinan toko memegang peranan penting
Mengelola Sumber Daya
Manusia
Prinsip pengelolaan sumber daya manusia:
·
Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai asset atau
kekayaan perusahaan yang utama
·
Tenaga kerja sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk
berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya.
·
Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya
pada pekerjaan dan pada perusahaannya.
·
Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
·
Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim
kerja untuk mencapai kepentingan bersama.
·
Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan atau peningkatan jaringan
kerja (networking)
Langkah-langkah pengelolaan SDM yang
bekerja di dalam perusahaan:
·
Menentukan kebutuhan pegawai/karyawan dan tujuan yang akan dicapai
perusahaan
·
Mengadakan observasi dan penelitian tentanng SDM
·
Menyelesaikan masalah-masalah SDM di dalam perusahaan dengan menetapkan
metode yang diperkirakan ada frelevansinya dengan kperluan pengelolaan SDM yang
berkualitas di dalam perusahaan
·
Berdasarkan hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap SDM sebagai
pegawai/ karyawan di dalam perusahaan, akan ditemukan metode-metode atau
alternatif penyelesaian pengelolaan SDM yang berkualita sebagai tenaga kerja di
dalam perusahaan
·
Metode-metode yang telah dipilih dan diuji, terus dievaluasi berdasarkna
hasil pengalaman wirausaha di dalam mengelola SDm di perusahaannya.
·
Akhirnya, wirausaha melaksanakan metode pengelolaan SDM yang sudah
ditentukan dengan menetapkan pelaksana-pelaksana atau petugas yang ada di
perusahaan.
Tahapan-tahapan dalam membuat
pengelolaan SDM meliputi: ramalan, sasaran, kebijaksanaan, program, faktor
waktu, prosedur kerja, dan anggaran biaya.
Maksud dan tujuan pengelolaan SDM:
·
Mendapatkan pegawai/karyawan dan membinanya dalam rangka mendayagunakan SDm
yang berkualitas didalam melaksanakan pekerjaannya
·
Meningkatkan kreativitas, inovatif, prestatif, dan keterampilan kerja
pegawai/karyawan di dalam perusahaan milik wirausaha
·
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang lebih baik, harmonis, dan
serasi di antara para pegawai/karyawan, baik secara vertikal maupun horizontal
Pengembangan pengelolaan SDM dapat
dilakukan dengan memberikan pelatihan / pendidikan kepada karyawan agar mereka
memperoleh kemampuan, ketrampilan, dan keahlian di dalam melaksanakan
pekerjaan.
Peranan pengelolaan SDM:
·
Pelaksana proses pengembangan usaha/bisnis
·
Kunci maju mundurnya kegiatan usaha/bisnis
·
SDM yang produktif, inovatif, dan prestatif
·
Perencana dan pengatur organisasi di dalam perusahaan milik wirausaha
·
Modal dasar pengembangan usaha atau bisnis
·
Dinamisator pengembangan dan kemajuan usaha atau bisnis
·
Pengendali proses produksi yang efektif dan efisien
·
Penggerak manajemen usaha/bisnis
·
Adminstrator kepegawaian di dalam perusahaan milik wirausaha
·
Generator ketenagakerjaan di dalam perusahaan milik wirausaha
Tujuan penilaian SDM yang berkualitas:
·
Pertimbangan untuk tambahan gaji/upah/bonus
·
Menilai aktivitas, kreativitas dan inovatif pegawai/karyawan dalam
melaksanakan tugas
·
Menilai kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai/karyawan dalam
melaksanakan tugas
·
Pertimbangan untuk promosi pegawai/karyawan perusahaan
Parameter penilaian dan pengelolaan SDM:
·
Kejujuran pegawai
·
Tanggung jawab dalam bekerja
·
Keandalan dan kemahiran
·
Kualitas pekerjaan
·
Inisiatif, inovatif, dan presentatif
·
Pemanfaatan waktu dalam bekerja
·
Sikap pegawai terhadap perusahaan
·
Pengetahuan pegawai terhadap perusahaan
·
Kerjasama pegawai di dalam perusahaan
·
Kehadiran dan kerajinan pegawai bekerja di dalam perusahaan
Pelaksanaan Pengelolaan SDM:
1) Latihan
dan Pendidikan
Macam-macam latihan dan pendidikan:
·
Latihan industri (industrion training): bertujuan membantu pegawai/karywan
dalam menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
·
Latihan tugas (job training): bertujuan memberikan instruksi kepada
pegawai/karyawan guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam perusahaan
·
Latihan supervisor (supervisor training): bertujuan untuk melatih
pegawai/karyawan tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan
dalam perusahaan
·
Latihan manajemen (management training): bertujuan untuk melatih
pegawai/karyawan yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaannya,
misalnya untuk menjadi sekretaris atau akuntan
·
Latihan pengembangan pimpinan (executive development): bertujuan untuk
pengembangan pimpinan/manajer perusahaan milik wirausaha agar mereka memperoleh
kemampuan memimpin anak buanhnya dalam rangka pengembangan usaha
2) Mutasi
Adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan
untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap
setingkat atau sejajar.
Tujuan mutasi:
·
Meningkatkan produktivitas kerja
·
Mendayagunakan pegawai
·
Mengembangkan kecakapan dan keterampilan pegawai
·
Menin gkatkan tenaga kerja ahli pada unit-unit yang membutuhkan dalam
perusahaan\
·
Mengisi jabatan-jabatan yang belum terisi dalam perusahaan
Alasan perlu adanya mutasi:
·
Menempatkan pegawai/karyawan yang tepat pada jabatan tertentu
·
Meningkatkan prestasi kerja
·
Menanamkan rasa senang dalam melaksanakan tugas/bekerja
·
Menimbulkan rasa puas dalam bekerja
·
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan kecakapan pegawai
·
Menghilangkan rasa jenuh atau bosan dalam bekerja
3) Promosi
Adalah: kenaikan jabatan yang lebih
tinggi, baik kekuasaan maupun tanggungjawab seorang pegawai/karyawan
dalam suatu struktur organisasi di perusahaan
Tujuan diadakannya promosi:
·
Dapat meningkatkan semangat kerja
·
Merupakan suatu penghargaan terhadap pegawai/karyawan yang cukup
membanggakan
·
Dapat menjamin stabilitas kepegawaian di dalam perusahaan
·
Menanamkan rasa kepuasan di dalam bekerja
·
Meningkatkan produktivitas
·
Menambah harga diri yang kuat pada waktu bekerja
·
Dapat meningkatkan kegairahan didalam bekerja
·
Adanya motivasi ke arah prestasi para pegawai/karyawan
Manfaat evaluasi SDM melalui promosi
sbb:
·
Alat motivasi SDM
·
Alat memperbaiki kesalahan pada waktu bekerja
·
Alat untuk meningkatkan SDM dalam hal kecakapan, keterampilan, dan
kemampuannya dalam bekerja
Mengelola proses produksi
Proses produksi
adalah suatu kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man, money,
material, method) untuk menghasilkan suatu produk.
Karakterisitik proses produksi:
=Dilihat
dari proses produksi=
·
Produksi langsung, meliputi:
·
Produksi primer: produksi dari alam langsung, ex: perikanan, pertambangan,
dsb.
·
Produksi sekunder: proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang
yang sudah ada, ex: kayu untuk membangun rumah, jembatan,dsb.
·
Produksi tidak langsung, yaitu; proses produksi yang hanya memberikan hasil
dari keahlian atau produk dalam bentuk jasa, ex; kesehatan oleh dokter,
perbaikan kendaraan oleh montir,dsb.
=Dilihat
dari sifat proses produksi=
·
Proses ekstraktif, yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari
alam
·
Proses analitik, yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan
suatu barang menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk
aslinya.
·
Proses fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa
bentuk produk baru
·
Proses sintetik, yaitu proses mengkombinasikan beberapa bahan ke dalam satu
bentuk produk, atau sering disebut proses perakitan.
=Dilihat
dari jangka waktu produksi=
·
Proses
terus menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas-fasilitas produksi untuk
mengahasilkan produk yang dilakukan secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
musim atau cuaca dan waktu. Sifat produknya beberapa jenis dan diproduksi
dalam skala besar.
·
Proses
secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya berjalan tidak setiap
saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan produksi berdasarkan pesanan,
prosukdi berdasarkan musim tertentu,dsb.
Sebelum melakukan kegiatan produksi,
terlebih dahulu harus membuat rencana prosuk dan produksinya, terkait denngan
persoalan mendasar yang harus dijawab, yaitu:
1) What, barang apa yang akan dihasilkan?
2) How, bagaimana cara produksinya dan
3) How much, berapa banyak yang akan dihasilkan
Perbedaan perencanaan produk dan
perencanaan produksi:
Aspek
|
Perencanaan produk
|
Perencanaan produksi
|
Sasaran
|
Rencana tentang apa (what) dan berapa banyak (how
much) yang dapat diproduksi perusahaan.
|
Rencana tentang apa dan berapa banyak yang akan
diproduksi perusahaan untuk waktu/proses produksi tertentu.
|
Waktu
|
Jangka waktu penggunaan bersifat jangka panjang.
|
Jangka waktu biasanya untuk satu tahun berjalan, dan
biasanya ada perubahan tiap bulan.
|
Manfaat
|
Berguna untuk menyusun layout pabrik, lingkungan
kerja serta perekrutan tenaga kerja.
|
Berguna antara lain untuk menyusun schedule
produksi, menghitung kebutuhan bahan utama dan bahan penolong, dan upah
tenaga kerja.
|
Sebelum menetapkan langkah-langkah
perencanaan produksi, setiap perusahaan harus mempertimbnagkan hal-hal berikut:
·
Jumlah kebutuhan produksi per produk untuk jangka waktu tertentu
·
Kebijakan persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku/penolong, bahan
setengah jadi dan bahan jadi.
·
Kebijakan kapasitas mesin/ kapasitas produksi.
·
Tersedianya fasilitas produksi yang memadai.
·
Tersedianya bahan baklu, bahan penolong dna tenaga kerja.
·
Jumlah produksi yang ekonomis.
·
Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu.
·
Skala produksi dan karakteristik proses produksi.
·
Dana lain-lain, termasuk dampak dari lamanya proses produksi.
Aspek produksi lain yang harus
diperhatikan:
·
Lokasi produksi, yang paling efisien dan strategis baik bagi
perusahaan/wirausaha dan konsumen/pelanggan
·
Volume operasi, prediksi kebutuhan pasar akan produk yang dihasilkan.
·
Mesin dan peralattan, yang sesuai dengan kemajuan teknologi produksi saat
ini, dimana kapasitas produksi disesuaikan dengan luas produksi (tidak over
kapasitas)
·
Bahan baku dan bahan penolong dalam jumlah yang cukup.
·
Tenaga kerja, seimbang dengan tingkat produksi.
·
Tata letak/layout, harus tepat sehingga mengurangi kesalahan selama proses
produksi berlangsung.
Sistem pengendalian produksi:
·
Pengendalian proses produksi, menetapkan jenis dan jumlah produk yang akan
diproduksi pada periode mendatang, teknik penyelesesaian proses produksi, waktu
dimulainya proses produksi, dan waktu penyelesaian proses produksi.
·
Pengendalian bahan baku, kecukupan bahan baku untuk kelancaran kegiatan
proses produksi, tidak boleh kosong, sangat sedikit atau terlalu banyak.
·
Pengendalian tenaga kerja, keseimbangan antara pekerja dengan kebutuhan
proses produksi, baik dari segi jumlah, waktu kerja dan keahliannya.
·
Pengendalian biaya produksi, dengan menggunakan acuan BEP dan biaya yang
relevan, sehingga tidak ada over cost.
·
Pengendalian kualitas produk, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
·
Pengendalian pemeliharaan, mengacu pada sarana, prasaran dan fasilitas
proses produksi yang baik dan teratur demi kelancaran proses produksi.
Pengendalian mutu produk
Unsur-unsur yang harus tersedia dalam
pengendalian mutu produk, yaitu petugas pengawas produk, alat-alat standar
untuk mengukur mutu produk, tempat-tempat produk yang perlu diawasi dan batas
penyimpanan produk.
Tujuan pengendalian produk:
·
Pengawasan terhadap bahan-bahan yang masuk ke pabrik
·
Pengawasan terhadap tingkat kegiatan proses produksi
·
Pengawasan terhadap produk yang sudah selesai sebelum dipasarkan
·
Tes-tes produk dari konsumen
·
Penyelidikan sebab-sebab kesalahan yang timbul selama proses produksi
Mengelola keuangan
Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam
mengelola keuangan:
·
Membuat pembukuan yang teratur dan tertib, mencatat semua yang masuk dan keluar
dengan rincian yang jelas tentang jumlah, asalnya, tujuannya, tanggalnya dan
keterangan lainnya.
·
Memeriksa keabsahan semua bukti pembayaran
·
Memeriksa harta pribadi dan keuangan perusahaan
·
Menentukan gaji para tenaga kerja, termasuk pemilik sendiri
·
Membuat anggaran untuk tepat aspek keuangan dan membandingkan realisasinya
·
Menggunakan jasa bank dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan keuangan yang baik dengan
penyelenggaraan administrasi yang tertib, akan memberikan informasi:
·
Jumlah laba yang diperoleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar